Minggu, 06 Maret 2016

wisata jeep gunung merapi

Wisata merapi memang sangat menarik, kami persembahkan artikel berikut untuk anda yang ingin merasakan wisata merapi seperti volcano tour cangkringan dan yang lainnya.
Mau yang bergelombang?? Ayo berwisata dengan JEEP WISATA MERAPI (JWM)!

Pergi ke Jogja? Jangan lupa berwisata di lereng gunung Merapi, atau tepatnya di Lava Tour Merapi. Di sini anda akan melihat lava atau lahar yang berasal dari letusan gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. Jika anda ingin lebih mengetahui lebih banyak tentang gunung Merapi dan letusannya, kami menyarankan anda untuk menggunakan jasa antar dengan jeep wisata merapi yaitu “JWM ADVENTURE”.

JWM adventure merupakan komunitas jeep yang beroperasi di wilayah Lava Tour Merapi atau lebih tepatnya di dusun Krangkah, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Komunitas ini menyediakan jasa antar berwisata di lereng Merapi dengan menggunakan Jeep klasik diantaranya willyz, mambo CJ, jeep mitsubishi serta mobil katana. Mobil-mobil tersebut akan menghantarkan anda menyusuri daerah-daerah yang hancur akibat letusan gunung Merapi 2010 dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah pasca letusan. Tempat-tempat tersebut diantaranya:

1.Kali Opak
Kali Opak merupakan salah satu sungai yang berhulu di lereng gunung merapi sebelah selatan. Panjang sungai Opak kurang lebih 12  KM dengan kedalaman sekitar 30 meter. Sungai ini memisahkan dua desa di kecamatan Cangkringan yaitu desa Kepuharjo dan desa Umbulharjo. Sebelum erupsi merapi tahun 2010, tebing di sungai Opak ditumbuhi pepohonan liar yang cukup banyak. Di sekitar sungai juga tumbuh dengan subur pohon-pohon sengon milik warga sekitar. Sejak puluhan tahun lalu banyak warga yang mencari nafkah di sungai ini dengan cara menambang pasir dan batu yang ada di dalamnya.
Pada Oktober 2010, sungai Opak dilewati lahar panas ketika gunung Merapi meletus. Lahar di sungai tersebut berasal dari luapan lahar di sungai Gendol. Letusan tersebut mengakibatkan matinya tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar sungai dan hancurnya pemukiman warga akibat terjangan awan panas. Material pasir dan batu-batu besar di sungai Opak semakin bertambah dari sebelumnya. Namun adanya penambangan pasir dan batu membuat jumlah lahar semakin hari semakin berkurang.



2.Museum Sisa Harta Ku
Museum sisa harta ku terletak di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Museum ini merupakan satu dari sekian banyak rumah yang hancur akibat letusan Gunung Merapi tahun 2010. Keadaan rumah yang rusak parah mampu membuat kita membayangkan betapa mengerikannya bencana erupsi merapi yang terjadi pada tahun 2010 silam.
Benda yang cukup berkesan di dalam museum ini yaitu jam erupsi. Jam ini merupakan satu-satunya jam yang menunjukkan waktu ketika rumah atau daerah di wilayah tersebut harcur akibat erupsi merapi. Jarum pendek menunjuk angka 12 sedangkan jarum panjang menunjuk angka 5, atau dengan kata lain wilayah dusun Petung hancur pada pukul 00.05 WIB malam jum’at Kliwon, 5 November 2010.
Di dalam museum, kita dapat melihat kumpulan benda-benda yang menjadi saksi bisu kedahsyatan erupsi merapi tahun 2010. Benda tersebut antara lain sepeda motor, benda pusaka, gamelan, kerangka hewan, dan berbagai perlengkapan rumah tangga lain yang meleleh akibat keganasan awan panas atau lebih dikenal dengan wedhus gembel.


3.Batu Alien
Batu Alien merupakan salah satu batu besar yang keluar dari mulut gunung merapi ketika erupsi tahun 2010. Batu Alien memiliki diameter kurang lebih 5 meter. Batu tersebut dijuluki batu Alien karena bentuknya yang menyerupai wajah manusia. Dari sisi samping kiri batu, terlihat jelas bentuk batu nampak seperti kepala manusia yang dilengkapi dengan anggota tubuh pada umumnya yaitu mata, hidung, mulut, telinga, dagu dan kening. Banyak orang berpendapat bahwa wajah di batu tersebut menunjukkan ekspresi sedih atau sedang menangis.
Di sisi utara batu Alien terdapat hamparan pasir yang cukup luas akibat luapan lava dari sungai gendol saat letusan gunung merapi 2010. Tempat tersebut sangat bagus digunakan untuk berfoto-foto dengan background sungai gendol dan gunung merapi ketika cuaca cerah. Sebelum erupsi merapi tahun 2010, daerah tersebut merupakan pemukiman warga dusun Jambu. Sebelumnya berdiri 3 bangunan rumah dan 2 kandang sapi. Luapan lahar dari sungai gendol mengakibatkan bangunan-bangunan tersebut tertimbun pasir dan batu hingga menjadi seperti sekarang ini.
Kali Gendol merupakan sungai yang menjadi jalur utama lahar yang keluar dari gunung merapi. Mantrial pasir dan batu yang melewati sungai ini mencapai jutaan meter kubik. Banyaknya matrial membuat sungai ini tidak mampu menampung lahar sehingga lahar meluap disekitaran sungai. Luapan matrial sampai dipemukiman penduduk sehingga banyak rumah yang hancur rata dengan tanah. Timbunan pasir yang tinggi membuat keadaan wilayah setempat sangat berbeda dari sebelumnya.

4.Bunker Kaliadem
Pada tahun 2005, dibangun sebuah bunker di lereng gunung Merapi tepatnya di dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Tujuannya yaitu sebagai tempat perlindungan atau persembunyian ketika gunung Merapi meletus. Bunker tersebut berukuran 12 x 8 meter dan terletak di bawah tanah dengan kedalaman sekitar 3 meter. Di dalam bunker dilengkapi sebuah ruang tabung oksigen, kamar mandi, dan lampu untuk penerangan.
Pada tahun 2006 lalu, bunker ini tertimbun material lava akibat letusan gunung Merapi. Di dalam bunker tersebut ditemukan 2 orang mayat yang meninggal terbakar karena suhu lava yang superr panas yaitu 600o celcius. Tahun 2010 bunker Kaliadem kembali tertimbun material lava akibat letusan gunung Merapi. Meski sudah 2 kali tertimbun lava merapi, namun sampai saat ini bangunan bunker masih kokoh berdiri.
Di atas bunker, kita dapat melihat aliran lava di sungai Gendol. Kita juga dapat melihat bukit Glagahsari dari sana. Di sekitaran bunker, terdapat hamparan pasir batu yang terlihat seperti gurun. Di tempat tersebut juga tumbuh banyak sekali bunga edelweys. Pemandangan di tempat ini bagus untuk melakukan foto bersama dengan teman atau keluarga.


5.Makam Mbah Maridjan
Siapa yang tak tahu dengan Mbah Maridjan! Orang yang sudah puluhan tahun bertugas menjaga merapi itu akhirnya gugur dalam perang. Berkat kegigihan melaksanakan tugas, banyak orang menganggapnya sebagai pahlawan Merapi. Tak sedikit orang menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Mbah Maridjan yang tertelak di Dusun Srunen, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Dalamnya sungai Gendol yang menjadi jalur utama luncuran lava dari Merapi tak menjadi hambatan bagi para peziarah untuk datang ke makam Mbah Maridjan. Ayo berziarah ke makam pahlawan Merapi atau Mbah Maridjan. DATANG, DUDUK, DOAKAN!

6.Wisata Air Kali Kuning
Kali Kuning merupakan salah satu sumber mata air yang terletak di lereng gunung Merapi sebelah selatan. Di kali Kuning terdapat 2 sumber mata air yaitu umbul lanang dan umbul wadon. Gabungan kedua sumber air tersebut membuat arus air menjadi cukup deras. Banyak penduduk di sekitar sungai yang memanfaatkan air Kali Kuning untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Airnya yang jernih dan bersih membuat banyak ikan-ikan kecil hidup di sana. Bermain air di sungai Kuning akan membuat badan terasa segar dan membuat seseorang dapat sejenak melupakan segala masalah yang ada padanya.
Pemandangan alam di sekitar sungai yang hijau dan mempesonanya gunung Merapi menjulang tinggi semakin melengkapi perjalanan wisata di Kali Kuning. Tumbuh-tumbuhan tumbuh subur dengan daun yang rimbun menambah keindahan sungai kuning. Di sungai ini juga terdapat jembatan kuno yang dibangun oleh pasukan Belanda dan sampai saat ini jembatan tersebut masih kokoh. Berfoto-foto di atas maupun di bawah jembatan akan menghasilkan gambar yang tidak kalah bagus dengan pemandangan gunung Merapi.

7.Bukit Glagahsari
Bukit Glagahsari terletak di desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Bukit ini berada di lereng gunung merapi sebelah selatan dengan jarak sekitar 3 kilometer dari puncak. Disekitaran bukit tumbuh banyak pohon yang menyerupai pohon cemara atau lebih dikenal dengan pohon Sogo. Banyaknya pohon tersebut membuat pemandangan di sekitar bukit sangat indah sehingga menggugah untuk melakukan pengambilan gambar. Kesejukan udara di wilayah tersebut semakin menambah kenyamanan untuk berlama-lama berada di bukit Glagahsari.
Di bukit Glagahsari dibangun sebuah menara pandang yang digunakan untuk memantau aktivitas gunung merapi. Menara tersebut dibangun pada tahun 2011 yang diprakarsai oleh beberapa Negara tetangga. Saat cuaca di sekitar bukit cerah, kita dapat melihat puncak merapi lebih dekat dan daerah yang menjadi jalan lava/lahar ketika erupsi merapi 2010. Tak hanya itu, dari atas menara kita juga dapat melihat kota ramainya kota jogja dan sekitarnya.


8. Sun Rise
Berpetualang ke Merapi di pagi hari?? Bisaa!
Dengan paket sun rise, kamu akan menemukan pemandangan merapi yang paling cantik dan indah dibanding waktu-waktu yang lain. Pukul 04.00 WIB, kamu akan memulai petualangan untuk menyaksikan terbitnya sang surya di lereng gunung Merapi. Dinginnya udara adalah hambatan yang harus kamu hadapi untuk dapat melihat keagungan Tuhan yang luar biasa itu. Lampu-lampu kota Jogja akan menemani perjalananmu menuju tempat dimana kamu dapat melihat terbitnya matahari di ufuk timur. Langit yang kemerah-merahan menunjukkan hari baru akan segera lahir. Udara segar, sejuk dan bersih menyambut mu hari baru. Pemandangan sun rise di Merapi tidak kalah bagus dengan tempat lain. Di sini anda akan mendapatkan bonus istimewa yaitu dapat melihat gunung merapi secara jelas dari atas sampai bawah, dari kiri sampai kanan ketika cuaca sedang cerah.

sumber : http://www.jeepwisatamerapi.com/2015/03/objek-wisata-gunung-merapi.html

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates